Retorika
Dakwah
Prinsip
- Prinsip Komunikasi dalam Islam
Dosen
: Bapak Imam S.
Disusun Oleh
Rahmad Nur Ihsan (
20140710123 )
Komunikasi
dan Konseling Islam
Fakultas
Agama Islam
Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta
Prinsip Komunikasi dalam
Islam
Dalam Islam, prinsip – prinsip
komunikasi ada 6 yaitu:
1. Qaulan Sadida
2. Qaulan Baligha
3. Qaulan Ma’rufa
4. Qaulan Karima
5. Qaulan Layina
6. Qaulan Maisura
Untuk lebih jelas tentang pengertian dan
ayat – ayat Al-Qur’an yang menerangkan hal – hal tersebut, maka akan kami rinci
lagi satu per satu
a. Qaulan
Sadida
Qaulan Sadida ini artinya perkataan yang
benar. Maksudnya, Dalam beromunikasi (berbicara) harus menginformasikan atau
menyampaikan kebenaran, faktual, hal yang benar saja, jujur, tidak berbohong,
juga tidak merekayasa atau memanipulasi fakta.
Ayat Al-Qur’an yang menjelaskan bahwa
dalam berkomunikasi harus berprinsip pada Qaulan Sadida atau perkataan yang
benar ialah pada surah An-Nisa ayat 9 yang berbunyi :
وَلْيَخْشَ ٱلَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا۟ مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةًۭ
ضِعَٰفًا خَافُوا۟ عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْيَقُولُوا۟ قَوْلًۭا
سَدِيدًا
“Dan hendaklah takut kepada Allah
orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang
lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka
bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan Qaulan Sadida –perkataan
yang benar” (QS. An-Nisa:9)
b. Qaulan
Baligha
Qaulan Baligha ini artinya Berdampak,
Efektif. Maksudnya, dalam berkomunikasi itu harus menggunakan kata-kata yang
efektif, tepat sasaran, komunikatif, mudah dimengerti, langsung ke pokok
masalah (straight to the point), dan tidak berbelit-belit atau bertele-tele.
Ayat Al-Qur’an yang menjelaskan bahwa
dalam berkomunikasi harus berprinsip pada Qaulan Baligha atau perkataan yang
berdampak dan efektif ialah pada surah An-Nisa ayat 63 yang berbunyi :
أُو۟لَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ يَعْلَمُ ٱللَّهُ مَا فِى قُلُوبِهِمْ
فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ وَعِظْهُمْ وَقُل لَّهُمْ فِىٓ أَنفُسِهِمْ قَوْلًۢا
بَلِيغًۭا
“Mereka itu adalah orang-orang yang
Allah mengetahui apa yang di dalam hati mereka. karena itu berpalinglah kamu
dari mereka, dan berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka Qaulan
Baligha –perkataan yang berbekas pada jiwa mereka.“ (QS An-Nissa :63)
c. Qaulan Ma’rufa
Qaulan Ma’rufa ini artinya Kata-Kata yang Baik.
Maksudnya ialah dalam berkomunikasi itu harus menggunakan perkataan yang baik,
ungkapan yang pantas, santun, menggunakan sindiran (tidak kasar), dan tidak
menyakitkan atau menyinggung perasaan.
Ayat Al-Qur’an yang menjelaskan bahwa
dalam berkomunikasi harus berprinsip pada Qaulan Ma’rufa atau perkataan yang
menggunakan kata-kata yang baik ialah pada surah Al-Baqarah ayat 235; An- Nisa’
ayat 5 dan 8; dan Al-Ahzab ayat 32 yang berbunyi :
وَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ فِيمَا عَرَّضْتُم بِهِۦ مِنْ خِطْبَةِ
ٱلنِّسَآءِ أَوْ أَكْنَنتُمْ فِىٓ أَنفُسِكُمْ ۚ عَلِمَ ٱللَّهُ أَنَّكُمْ
سَتَذْكُرُونَهُنَّ وَلَٰكِن لَّا تُوَاعِدُوهُنَّ سِرًّا إِلَّآ أَن تَقُولُوا۟
قَوْلًۭا مَّعْرُوفًۭا ۚ وَلَا تَعْزِمُوا۟ عُقْدَةَ ٱلنِّكَاحِ حَتَّىٰ يَبْلُغَ
ٱلْكِتَٰبُ أَجَلَهُۥ ۚ وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ يَعْلَمُ مَا فِىٓ
أَنفُسِكُمْ فَٱحْذَرُوهُ ۚ وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ حَلِيمٌۭ
“Dan
tidak ada dosa bagi kamu meminang wanita-wanita itu dengan sindiran atau kamu
Menyembunyikan (keinginan mengawini mereka) dalam hatimu. Allah mengetahui
bahwa kamu akan menyebut-nyebut mereka, dalam pada itu janganlah kamu
Mengadakan janji kawin dengan mereka secara rahasia, kecuali sekadar
mengucapkan (kepada mereka) Qaulan Ma’rufa –perkataan yang baik…” (QS.
Al-Baqarah:235)
وَلَا تُؤْتُوا۟ ٱلسُّفَهَآءَ أَمْوَٰلَكُمُ ٱلَّتِى جَعَلَ ٱللَّهُ
لَكُمْ قِيَٰمًۭا وَٱرْزُقُوهُمْ فِيهَا وَٱكْسُوهُمْ وَقُولُوا۟ لَهُمْ قَوْلًۭا
مَّعْرُوفًۭا
“Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang
yang belum sempurna akalnya, harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang
dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. berilah mereka belanja dan pakaian
(dari hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka Qaulan Ma’rufa –kata-kata
yang baik.” (QS An-Nissa
:5)
وَإِذَا حَضَرَ ٱلْقِسْمَةَ أُو۟لُوا۟ ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْيَتَٰمَىٰ
وَٱلْمَسَٰكِينُ فَٱرْزُقُوهُم مِّنْهُ وَقُولُوا۟ لَهُمْ قَوْلًۭا مَّعْرُوفًۭا
“Dan
apabila sewaktu pembagian itu hadir kerabat, anak yatim dan orang miskin, Maka
berilah mereka dari harta itu (sekadarnya) dan ucapkanlah kepada mereka Qaulan
Ma’rufa –perkataan yang baik” (QS An-Nissa :8)
يَٰنِسَآءَ ٱلنَّبِىِّ لَسْتُنَّ كَأَحَدٍۢ مِّنَ ٱلنِّسَآءِ ۚ
إِنِ ٱتَّقَيْتُنَّ فَلَا تَخْضَعْنَ بِٱلْقَوْلِ فَيَطْمَعَ ٱلَّذِى فِى
قَلْبِهِۦ مَرَضٌۭ وَقُلْنَ قَوْلًۭا مَّعْرُوفًۭا
“Hai
isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu
bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah
orang yang ada penyakit dalam hatinya] dan ucapkanlah Qaulan Ma’rufa –perkataan
yang baik.” (QS. Al-Ahzab: 32)
d. Qaulan Karima
Qaulan Karima ini artinya ucapan yang mulia. Maksudnya
ialah dalam komunikasi itu harus dengan perkataan-perkataan yang mulia, dibarengi
dengan rasa hormat dan mengagungkan, enak didengar, lemah-lembut, dan
bertatakrama.
Ayat Al-Qur’an yang menjelaskan bahwa
dalam berkomunikasi harus berprinsip pada Qaulan Karima atau ucapan yang mulia
ialah pada surah Al-Isra’ ayat 23 yang berbunyi :
وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوٓا۟ إِلَّآ إِيَّاهُ
وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ ٱلْكِبَرَ
أَحَدُهُمَآ أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَآ أُفٍّۢ وَلَا تَنْهَرْهُمَا
وَقُل لَّهُمَا قَوْلًۭا كَرِيمًۭا
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya
kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada kedua
orangtuamu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau
kedua duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, seklai kali janganlah
kamu mengatakan kepada kedanya perkatan ‘ah’ dan kamu janganlah membentak
mereka dan ucapkanlah kepada mereka Qaulan Karima –ucapan yang mulia” (QS. Al-Isra: 23)
e. Qaulan
Layina
Qaulan Layina ini artinya lemah lembut.
Maksudnya ialah dalam berkomunikasi harus menggunakan pembicaraan yang
lemah-lembut, dengan suara yang enak didengar, dan penuh keramahan, sehingga
dapat menyentuh hati.
Ayat Al-Qur’an yang menjelaskan bahwa
dalam berkomunikasi harus berprinsip pada Qaulan Layina atau perkataan yang
lemah lembut ialah pada surah Thaha ayat 44 yang berbunyi :
فَقُولَا لَهُۥ قَوْلًۭا لَّيِّنًۭا لَّعَلَّهُۥ يَتَذَكَّرُ أَوْ
يَخْشَىٰ
“Maka
berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan Qulan Layina –kata-kata yang
lemah-lembut…” (QS. Thaha: 44)
f. Qaulan
Maysura
Qaulan Maysura ini artinya mudah
dipahami. Maksudnya dalam berkomunikasi harus menggunakan ucapan yang mudah,
yakni mudah dicerna, mudah dimengerti, dan dipahami oleh komunikan.
Ayat Al-Qur’an yang menjelaskan bahwa
dalam berkomunikasi harus berprinsip pada Qaulan Maysura atau perkataan yang
mudah dipahami ialah pada surah Al-Isra’ ayat 28 yang berbunyi :
وَإِمَّا تُعْرِضَنَّ عَنْهُمُ ٱبْتِغَآءَ رَحْمَةٍۢ مِّن رَّبِّكَ
تَرْجُوهَا فَقُل لَّهُمْ قَوْلًۭا مَّيْسُورًۭا
“Dan jika kamu berpaling dari mereka
untuk memperoleh rahmat dari Tuhannya yang kamu harapkan, maka katakanlah
kepada mereka Qaulan Maysura –ucapan yang mudah” (QS. Al-Isra: 28)